Content creator dan personal branding merupakan dua hal yang sangat berkaitan saat ini. Hal ini disebabkan meningkatnya keinginan generasi muda khususnya Gen-Z untuk menjadi content creator. Berkaca dari banyaknya content creator yang sudah sukses meniti karir. Entah itu sebagai Selebgram, Youtube, hingga yang masif saat ini content creator Tik Tok.
Berbicara mengenai Tik Tok, platform satu ini memang seperti sangat memberikan keunggulan tersendiri. Karena di akui beberapa creator bahwa memulai karir sebagai content creator di Tik Tok sangat berpeluang. Yang terpenting bagaimana cara kita agar bisa selalu menciptakan content menarik.
Namun, seperti seharusnya hukum pasar, dimana ada keramaian maka disana kompetisi menjadi semakin besar. Termasuk juga untuk menjadi content creator. Apalagi sangat mudah untuk memulai karir nya, tidak perlu seperti dahulu harus punya camera bagus, kualitas bagus dan lan lain. Cukup menciptakan content-content kreatif yang bisa menghibur atau bermanfaat.
Lantas apa yang perlu di pahamin oleh content creator pemula yang saat ini baru terjun? Tentu saja agar tetap bisa bersaing di tengah keramaian ini. Bayangkan saja mungkin ada sekitar ribuan creator yang membuat content memasak, jadi bagaimana caranya kita bisa tetap unggul dan gampang di ingat? Hal ini membutuhkan metode branding untuk bisa menciptakan differentiation, yang tidak hanya menjadi pembeda. Namun membuat audience lebih relevan dan gampang mengingat kita.
Masalahnya branding itu sangat luas dan sulit, jadi memang akan menghambat para pemula untuk memahaminya secara cepat. Oleh karena itu, di artikel kali ini saya akan memperbarui framework personal branding yang lebih mudah di mengerti. Bahkan untuk orang-orang yang tidak ada pengalaman di branding sekalipun.
Simple framework personal branding untuk content creator pemula :

1. Image
Image ini satu dari banyak poin branding yang perlu di pikirkan untuk pemula. Membuat content saja tidak cukup agar bisa menciptakan audience yang loyal. Content/topik akan menarik interest audience, namun image menciptakan audience yang loyal. Karena mereka tidak hanya akan suka dengan sebuah konten, namun menjadi cinta dengan creator nya karena memiliki image relevan, bahkan mereka suka. Ini berkaitan dengan preference mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memulai kita harus memikirkan image seperti apa yang ingin di ciptakan? contoh nya :
- Premium
- Luxury
- Funky
- Classic
- Vintage
- Professional
Masih banyak lagi tentunya! Dengan memikirkan image ini kita jadi memiliki tolak ukur atau guidelines dalam menciptakan format content, jenis content, bahas, bahkan outfit seperti apa yang harus digunakan. Hal ini akan berkaitan dengan poin-poin berikutnya.
Seperti contoh, Hanum Mega dan Tasya Farasya.

Mereka berdua sama-sama seorang beauty influencer. Sama-sama memiliki paham bagus akan dunia kecantikan. Apalagi membedah berbagai macam produk, hingga memberikan tips dalam makeup. Tapi kalau kita perhatikan, loyal audience mereka pasti akan berbeda. Itu semua di pengaruhi sama image yang mereka berdua ciptakan.
Apa perbedaannya? Kita bisa menyaksikan semua video mereka, dan nanti pasti akan memahami perbedaannya.
2. Slogan atau Signature
Yang sudah berpengalaman di dunia branding atau marketing pasti paham betapa impactfull nya sebuah slogan. Karena ini akan membuat sebuah brand mudah teridentifikasi, serta bagaimana menggambarkan sekian banyak nya nilai produk dari sebuah kaliimat pendek. Indomie seleraku, Just do it, Think different, Dari Wingsfood, dan lain-lain.

Dengan membaca beberapa slogan ini saja kita bisa mengerti kan brand dan produk bersangkutan? Secara tidak sadar slogan ini juga mengirimkan informasi tentang kualitas dan nilai tambah mereka.
Banyak content creator yang juga memiliki slogan atau signature mereka. Entah itu di setiap opening video, ending video, dari copywriting, visual dan sebagainya. Atau seperti saya dengan slogan JAGO nge BRAND. Yang selalu saya sertakan di setiap content saya. Bisa cek disni!
Jadi kalian juga bisa mulai memikirkan slogan apa sekiranya yang cocok, dan mudah untuk di ingat.
3. Tone & Manner
Tone & Manner untuk personal branding akan berhubungan dengan banyak material. Seperti bahasa yang digunakan, cara memangil audience, cara menyebut diri sendiri, gaya visual, serta lain-lainnya. Itu semua harus di sesuaikan dengan image yang sudah di tentukan. Ketika kalian memilih image profesional, maka bahasa yang digunakan pastikan profesional juga, mungkin cara memanggil audience sedikit formal, dan lain sebagainya.
Tone & Manner itu seperti penghubung bagaimana image itu bisa di bangun dengan banyak cara.
4. Added Value
Penentu dari semua penentunya! Berbicara bagaimana kita bisa tetap memiliki pembeda, ini sangat powerfull. Coba pikirkan nilai tambah apa yang bisa kita lakukan sebagai salah satu content creator. Contoh, dari 1000 content creator masak mungkin semua nya memiliki kompetensi yang tidak jauh berbeda. Alat yang digunakan juga tidak akan jauh berbeda kan?

Namun bayangkan ada seorang content creator masak yang fokus membagikan resep hasil experiment. Lalu content tersebut tidak hanya sebatas mendemonstrasikan cara memasaknya, tapi juga membagikan resep dalam sebuah dokumen. Sehingga apa yang menjadi pembeda? dengan menjadi audience creator ini kita tidak hanya terhibur, namun bisa mendapatkan resep yang detail untuk di aplikasikan.
Contoh juga dari saya sendiri, banyak sekali creator yang membagikan tips tentang digital marketing, tips content, dan branding. Namun added value apa yang saya tambahkan?
- Saya merangkai ulang banyak framework menjadi lebih muda dimengerti dan digunakan. Bahkan orang yang tidak berpengalaman pun akan mudah menggunakannya. Bisa lihat dari konten-konten saya di Tik Tok.
- Di content-content yang saya bagikan, audience tidak hanya bisa memahami membuat content dengan benar. Namun bisa mendevelop personal branding, serta membesarkannya melalui digital marketing.
Jadi kamu bisa memikirkan added value apa yang membuat audience lebih memilih kamu. Karena kamu memberikan nilai lebih ketimbang content creator sejenisnya.
BACA JUGA TIPS MUDAH MENGUMPULKAN IDE KONTEN DENGAN 2 TOOLS FREE INI
SUMMARY
Menjadi content creator memang salah satu keputusan yang bagus saat ini. Disamping kita bisa menjadi lebih mandiri, tapi juga berpeluang besar untuk menciptakan passive income. Melalui endorsement dari brand, menjual sesuatu yang relevan, dan masih banyak lainnya.
Kalian bisa menggunakan simple framework ini tanpa harus pusing mempelajari branding secara keseluruhan. Dengan framework ini sudah bisa menciptakan pembeda setidaknya.
Selamat mencoba.
Jika artikel ini bermanfaat, maka jangan lupa untuk membagikannya. Biar kita sama sama #JAGOngeBRAND